Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan dan Pelatihan Kearsipan (YPPK) menyelenggarakan seminar internasional virtual dalam rangka peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 dengan tema “Sang Proklamator dalam Memori Kolektif Bangsa”.
Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai upaya membangkitkan semangat kebangsaan dan memberikan inspirasi kepada bangsa Indonesia khususnya dalam menyambut kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 melalui penyebarluasan nilai-nilai yang terkandung dalam memori kolektif bangsa Indonesia tentang Sang Proklamator. “Lebih lanjut seminar ini diharapkan meningkatkan arti penting kualitas Sumber Daya Manusia Kearsipan pada penyelenggaran kearsipan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”, terang Plt. Deputi Konservasi Arsip, Multi Siswati dalam laporan.
Acara seminar dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala ANRI, M. Taufik. Dalam arahannya, M. Taufik menyampaikan bahwa Sang Proklamator dapat menjadi teladan mengobarkan semangat juang dan mencintai Indonesia. “Oleh karena itu melalui Seminar Virtual ini kita akan melihat kembali Sosok Sang Proklamator – Soekarno – Hatta. Siapa yang tidak mengenal Sukarno – Moh. Hatta, Sang Proklamator. Beliau merupakan dua nama yang selalu menyatu dan saling bahu membahu dalam sejarah perjuangan bangsa ini. Dwi Tunggal, itulah yang selalu mendengung di telinga kita yang selalu mengobarkan semangat juang serta persatuan dan kesatuan Negara Indonesia yang kita cintai ini”, ungkap M. Taufik dalam sambutan.
Sebagai anak bangsa, kita harus mengambil teladan dari keduanya. Setiap langkah dan perjuangannya harus menjadi inspirasi bagi kita saat ini dan generasi yang akan datang. “Melalui khasanah arsip Sang Proklamator yang tersimpan di ANRI, kita dapat mengambil pelajaran dalam sejarah perjalanan Bangsa. Arsip dapat menjadi lessons learned karena dari informasi yang terekam di arsip, kita dapat mengetahui fakta, data dan sejarah perjalanan bangsa ini”, tambah M. Taufik.
Adapun para pakar yang terlibat dalam seminar ini antara lain adalah Diah Mutiara atau lebih dikenal dengan Sukmawati, Gemala Hatta, Sri Margana, Adrian Vickers dan Rika Kiswardani. Seminar ini dimoderatori oleh Kandar yang juga merupakan Direktur Preservasi ANRI.
Peserta yang telah mendaftar dalam seminar ini berjumlah lebih dari 1.000 orang yang terdiri dari kalangan pemerintah, praktisi, akademisi, dosen, sejarawan, peneliti, arsiparis dan masyarakat umum baik di dalam dan luar negeri. Seminar virtual ini selain dapat disaksikan melalui Zoom Meeting Room juga dapat diakses oleh masyarakat melalui kanal Youtube Arsip Nasional Republik Indonesia. (is)
Penulis : is
Editor : is