08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

Warisan Dokumenter Indonesia Arsip Pusat Rehabilitasi Dr Suharso (1950-2000) masuk register MOWCAP

Warisan Dokumenter Indonesia Arsip Pusat Rehabilitasi Dr Suharso (1950-2000) masuk register MOWCAP Warisan Dokumenter Indonesia Arsip Pusat Rehabilitasi Dr Suharso (1950-2000) masuk register MOWCAP Warisan Dokumenter Indonesia Arsip Pusat Rehabilitasi Dr Suharso (1950-2000) masuk register MOWCAP

28

Nov 22

Warisan Dokumenter Indonesia Arsip Pusat Rehabilitasi Dr Suharso (1950-2000) masuk register MOWCAP

Andong, Korea Selatan 26/11/2022 - Satu lagi warisan dokumenter Indonesia berhasil masuk ke dalam register komite MOW Asia-Pasifik (Memory of the World Committee for Asia and the Pacific, MOWCAP), forum regional untuk Program Memori Dunia Global UNESCO. Keputusan terkait 13 warisan dokumenter dari kawasan Asia-Pasifik yang ditetapkan sebagai warisan dokumenter dengan signifikansi regional Asia Pasifik diumumkan pada hari Sabtu yang lalu disampaikan oleh ketua Dewan Pakar komite MOWCAP RSC Helen Jarvis  dan Prof. KyungHo-Suh.

Keberhasilan Indonesia memasukan khazanah arsip Pusat Rehabilitasi Dr Suharso (1950-2000) yang terdiri dari arsip tekstual (475 berkas), photo (2157 lembar) disimpan oleh Lembaga Arsip dan Perpustakaan Daerah Jawa Tengah, Semarang, terkait dengan nilai signifikansi regional dan nilai penanda gender yang menjadi focal point penilaian kali ini.

Kiprah lembaga pimpinan Ahli Bedah Dr. Suharso sebagai lembaga pertama di Indonesia dan Asia-Pasifik yang menawarkan perawatan terpadu untuk para penyandang cacat masa perang kemerdekaan (1945-50) Dari bengkel prostesis sederhana (1951) hingga menjadi pusat referensi bagi Indonesia dan Asia-Pasifik sejak tahun 1960an.

Dalam kerangka humanistik, konsep rehabilitasi terpadu berhasil diwujudkan. Model serupa diadopsi oleh negara-negara lain di kawasan ini, termasuk Malaysia pada tahun 1971, Singapura pada tahun 1981, Thailand pada tahun 1991, dan Korea Selatan pada tahun 1988. Arsip juga mencerminkan peran istri Dr Suharso, Ibu Djohar Insiyah. Ia tidak hanya ikut mengelola lembaga tersebut, tetapi juga memprakarsai Yayasan Anak Penyandang Disabilitas (JAYASAN Penderita Anak Tjajat JPAT) sejak tahun 1953. Sebuah organisasi yang bekerja untuk membantu anak-anak penyandang disabilitas. Hingga saat ini, yayasan tersebut tetap aktif dan telah menjadi salah satu organisasi anak penyandang disabilitas terbesar di Indonesia.

Konsep sistem rehabilitasi sosial terpadu, jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan perlindungan sosial dijajalankan dengan baik. Selain perawatan fisik bagi penyandang disabilitas, keterampilan baru di bidang pembuatan prostetik dan keterampilan vokasional lainnya yang membantu mereka untuk hidup mandiri. inisiatif penyelenggaran kompetisi olahraga bagi penyandang disabilitas kemudian menjadi pionir di kawasan Asia-Pasifik. 

Dr. Suharso telah berhasil memodernisasi kaki prostetik yang lebih baik untuk penyandang disabilitas secara umum. Pada tahun 1960-an, Dr Suharso terus mengembangkan fasilitas baru terutama untuk anak-anak. Tidak lama kemudian lahirlah program-program lain, seperti Yayasan Peduli Anak Disabilitas, Yayasan Pembinaan Olahraga Penyandang Disabilitas. Segera setelah itu, sebuah yayasan untuk penderita paraplegia juga didirikan. Pencapaian ini penting pada saat kritis dalam inovasi perawatan medis bagi penyandang disabilitas. Inovasinya adalah merehabilitasi penyandang disabilitas dan memberi mereka kesempatan kedua untuk berperan dalam masyarakat. Pada dasarnya, kesetaraan bagi perempuan dan anak perempuan penyandang disabilitas sangat tercermin dalam khazanah arsip Semangat dari program yang dijalankan Pusat Rehabilitasi Suharso Surakarta adalah pemberdayaan masyarakat tanpa membedakan disabilitas, memungkinkan mereka untuk hidup mandiri sambil tetap berkontribusi kepada masyarakat dan membangun komunitas disabilitas di luar batas negara.

Rapat Umum MOWCAP ke-9 diselenggarakan pada tanggal 24-26 November 2022 yang bersifat hybrid dan delegasi dapat hadir secara langsung atau online, Pertemuan tersebut didukung oleh Korean Studies Institute (KSI), Walikota Andong, Pemerintah Daerah Gyeongsanbuk-Do, Korea Selatan. Acara Rapat Umum dipimpin oleh Ketua MOWCAP KwiBae-Kim didampingi Linh Anh Moreau (Sekretaris Jenderal) Vu Thi Minh Huong, Mitsuru Haga (Wakil Ketua) serta dihadiri Fackson Banda (UNESCO Headquater Paris) Joe Hironaka (UNESCO Office Bangkok) dan Sergei Karpov (UNESCO Office Almaty). 

Dalam sambutannya, KwiBae-Kim mengingatkan Program Memori Dunia UNESCO tahun ini tengah merayakan hari jadinya yang ke-30. Sejak didirikan pada tahun 1998, MOWCAP adalah forum regional untuk program global MOW UNESCO dan bertujuan untuk membantu "pelestarian, membuka akses universal ke warisan dokumenter kawasan Asia/Pasifik, serta meningkatkan kesadaran akan keberadaan dan pentingnya warisan dokumenter" Selanjutnya Ia menegaskan pertemuan ini menjadi momentum berharga dalam memperkuat solidaritas untuk melestarikan esensi dari program serta mengharapkan akan menjadi tempat untuk berbagi nilai warisan MOW dengan berbagai pendapat, dan mendiskusikan upaya dalam mencapai tujuan bersama.

Dalam kesempatan rapat umum kali ini, sebelum pembacaan daftar nominasi yang ditetapkan, forum menerima laporan dari negara 20 negara yang hadir secara daring/luring yakni Australia Cambodia China  China Macau SAR India, Indonesia, Iran, Japan, Kyrgyz Republic, Malaysia, Mongolia, New Zealand, Republic of Korea, Solomon Islands, Sri Lanka, Thailand, Timor Leste, Tuvalu, Uzbekistan, dan Vietnam. Selain itu, laporan Program komunikasi dan pemanfaatan MOWCAP dalam  mempromosikan Program Memori Dunia dan nilai warisan dokumenter di lingkup regional Asia-Pasifik. Saluran website (www.mowcapunesco.org) Facebook (https://www.facebook.com/MOWCAP/) Buletin/mailinglist MOWCAP serta  Saluran YouTube berisikan muatan video warisan dokumenter pelatihan maupun seminar.

Acara rapat umum MOWCAP ditutup dengan kunjungan ke situs budaya korea di Hahoe, Kuil Dosa Seowon, dan peresmian kantor sekretariat MOWCAP dalam kompleks Pusat Studi Korea, Andong, Korea Selatan. 

-mhb-


Penulis : mhb

Bagikan

Views: 1067